Mencari Pelangi

Horas Medan

Sebelum menulis tentang wisata ke Medan, saya ingin mengutip tulisan tentang arti hidup. Saya lupa kutipan tersebut saya ambil dari mana… 🙄

“Hidup itu indah, hidup itu simple, hidup itu aneh, hidup itu sulit, hidup itu penuh tantangan, hidup itu tidak pernah sempurna, hidup itu pendek, hidup itu bebas, hidup itu masalah, hidup itu kuat, hidup itu manis, hidup itu perjuangan, hidup itu susah, hidup itu kewaspadaan, hidup itu kesempatan, hidup itu berkreasi, hidup itu berharga, hidup itu pengalaman, hidup itu berpetualang, hidup itu mimpi, hidup itu permainan, hidup itu janji, karena itu hidup adalah special.”

Semangatlah buat orang2 diluar sana yang sedang memperjuangkan hidupnya, memperjuangkan dari cobaan, dari masalah, dari penyakit, dari keterpurukan, dari rasa gundah, dari perasaan nelangsa, dari rasa ketidakadilan, dari ketidakmapuan, dari rasa bersalah… Saya dan kita semua layak untuk hidup bahagia dan menjadi special. Semoga Allah SWT meridhoi hidup kita… Aamin. 

Mari lanjut ke Medan… Untuk terbang ke Medan saya menggunakan Garudamiles yang kebetulan cukup untuk Jakarta-Medan PP berdua. Sebenarnya sedikit sayang  menggunakan GM tersebut, karna tiket ke Medan lebih mahal dari pada ke Singapore. Tapi berhubung ada perlu buat tugas negara haha ‘sok penting’, akhirnya saya ke medan dan nginep di Santika 2 malam. Udah dapet gratisan juga alhamdulillah banget yaa.. 😊

Hari pertama terbang dari Jakarta, siangnya langsung diisi dengan acara yang memang jadi tujuan ke Medan… “menambah ilmu”. Dihari kedua saya gunakan waktu untuk jalan2 ke Danau Toba melalui Brastagi. Moso ke Medan ga ke Danau Toba ya… udah mahal tiketnya sayang kalau ga sekalian berwisata di Medan.

Kita sewa mobil plus supirnya untuk ke Air Terjun Sipiso-piso dan Danau Toba melalui Brastagi. Dalam perjalanan saya memutuskan untuk mampir di Taman Alam Lumbini Brastagi. Disini terdapat pagoda tertinggi di Indonesia dan merupakan replika dari pagoda Shwedagon di Burma. Pagona ini berwarna kuning keemasan, ngejreng kalau kata orang sunda mah. Karna warnanya itu maka pagoda ini lebih dikenal dengan Pagoda emas. Harga Tiket masuknya saya lupa berapa saat itu. Tapi pernah baca disuatu artikel, untuk masuk ke sini tidak ditarif, wisatawan hanya diminta sumbangan seikhlasnya.

Lalu perjalanan dilanjutkan ke Air terjun Sipiso-piso. Saya tidak sampai persis dibawah air terjun, karna untuk menuju sana cukup jauh dan pasti memakan waktu lama. Tapi dari ataspun, dari posisi saya memoto, pemandangannya ciamik banget, indah, bagus banget. Banyak bunga disekitar saya memoto yang bisa dijadikan background, air terjun sipiso-piso terlihat tinggi banget & menakjubkan, selain itu Danau Toba juga sudah terlihat dari kejauhan. Selesai foto2 saya maksi di warung sekitar yang kebetulan ada warung halal serta tak lupa saya beli oleh2 kopi. Dari semua kopi yang pernah saya coba, saya tuh paling cocok sama kopi Mandheling / Mandailing Sumatra Utara. Buat saya kopi Mandheling tingkat kepekatan kopinya pas, tidak seperti kopi Gayo dan kopi Bali yang strong banget. Tapi saya belum pernah mencoba kopi Toraja yang terkenal banget itu… 😁

Dari Air Terjun Sipiso-piso saya melanjutkan perjalanan menuju Danau Toba, dengan rencana mampir di salah satu tempat wisata yang menyuguhkan pemandangan Danau Toba dari ketinggian. Sayang hujan cukup lebat, saya ga berani ujan-ujanan, apalagi hanya sekedar untuk difoto. Lalu perjalanan dilanjutkan ke Danau Toba. Sesampainya di Danau Toba cuaca masih gerimis, jadi saya hanya foto2 sedikit. Mayanlah ya, yang penting ada bukti pernah ke Danau Toba… 😊

Rencananya pulang dari Danau Toba saya ingin nyoba makan duren ucok. Tapi setelah makan malam perutnya masih terasa penuh, ga mampu untuk menampung duren..😁 Dan setelah pulang ke Bogor bahkan sampai saat ini, baru nyesel deh kenapa waktu di Medan ga makan duren ucok..😪

Hari ketiga saya habiskan untuk ke Mesjid Agung Medan dan Istana Maimun sebelum check-out dan terbang kembali ke Jakarta. Semua daerah yang pernah saya datangi mempunyai keunikan masing-masing. Dan saya rasa Indonesia memang memiliki tempat wisata yang luar biasa banyak dan indah-indah. Saya belum pernah menjelajahi sisi timur Indonesia. Semoga saya masih diberi kesempatan untuk berwisata ke Nusatenggara, Sulawesi dan Papua. I Love Indonesia.  

2 comments

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: